Ilmu tanah ruang lingkupnya
lebih sempit, sedangkan geografi tanah ruang lingkupnya lebih luas.
Ilmu tanah mempelajari
tanah pada satu wilayah kecil saja, menyangkut apa yang ada di dalam tanah itu
dan interaksinya dengan lingkungan dan makhluk hidup. Misalnya, di dalam tanah
suatu wilayah yang telah ditetukan, terdapat kandungan unsur hara tertentu dan
didiami oleh serangga tertentu yang terkait dengan vegetasi yang ada di
atasnya. Selain itu juga dalam ilmu tanah dipelajari sifat fisik dan kimia
tanah. Sifat fisik tanah misalnya kelembaban, porositas, dan sebagainya. Sifat
kimia tanah misalnya pH tanah, kandungan kimia terikat dan terlarut, dan
sebagainya.
Geografi tanah cakupannya
sangat luas, menyangkut karakteristik tanah dalam cakupan pulau, negara, maupun
benua. Ruang lingkup yang
dipelajari dalam geografi tanah, meliputi:
a. Fisika Tanah
Fisika tanah adalah cabang
dari ilmu geografi tanah yang membahas sifat-sifat fisik tanah, pengukuran dan
prediksi serta kontrol (pengaturan) proses fisika yang terjadi dalam tanah,
karena pengertian fisika meliputi materi dan energi, maka fisika tanah membahas
pula status dan pergerakan material serta aliran dan transformasi energi dalam
tanah.
b. Kimia
Tanah
Tanah merupakan tubuh
alam yang bebas yang tersusun oleh komponen organik maupun anorganik. Diseluruh
permukaan bumi terdapat beraneka macam tanah mulai dari yang paling gersang
sampai yang paling subur. Mulai dari warna yang paling gelap hingga yang warna
cerah. Keanekaragaman tanah itu memiliki sifat dan kandungan yang berbeda dalam
komponennya. Antara lain sifat kimia yang merupakan komponen inti dalam tanah.
Tanah satu dengan yang lain memiliki perbedaan sifat kimia yang tentunya mempengaruhi tingkat kesuburan dalam tanah tersebut. Kesuburan itu sendiri pada akhirnya erat kaitannya dengan pertumbuhan suatu tanaman. Untuk mempermudah mengkaji dan menganalisis keadaan itu maka diperlukan kemampuan untuk mengenal beragam komponen kimia dalam masing-masing jenis tanah.
Ruang lingkup geografi dapat dibedakan atas ruang lingkup kajian fisik dan kajian sosial. Kajian fisik menyangkut keadaan lingkungan alam di luar manusia seperti gejala-gejala alam di geosfer yang meliputi atmosfer. litosfer, hidrosfer, dan biosfer, Gejala-gejala alam tersebut berkaitan dengan bentuk, relief, iklim, dan segala sesuatu tentang bumi serta tentang proses-proses fisik yang terjadi darat, laut, dan udara yang berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia.
Berikut merupakan pencabangan
geografi fisik :
-Geologi
-Geomorfologi
-Meteorologi dan Klimatologi
-Hidrologi
-Oceanografi
-Biogeografi
-Kosmografi
-Pedologi
Kajian sosial meliputi
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan aktivitas manusia di dalam
ruang, yang mencakup aktivitas sebagai mahluk sosial yang harus berinteraksi
dengan yang lainnya, aktivitas ekonomi untuk memenuhi segala kebutuhan
hidupnya, dan budayanya yang mencerminkan perkembangan kemampuan manusia berupa
hasil pemikiran manusia dalam bentuk karya cipta. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa geografi (geografi manusia) mempelajari dampak aktivitas
manusia terhadap lingkungan dan dampak lingkungan terhadap manusia.
Berikut merupakan pencabangan geografi manusia:
· Geografi Ekonomi
· Demografi
· Geografi Politik
· Etnografi
· Geografi Sosial
· Geografi Industri
· Geografi Pariwisata
· Geografi Sejarah
· Geografi Pertanian
· Geografi Transportasi
Geografi tanah
adalah bagian ilmu tanah yang membahas tentang genesis, klasifikasi, kemampuan,
dan penyebaran tanah di muka bumi. Ruang lingkup geografi tanah meliputi
konsep pedology dan edhapology:
Konsep Pedology
Konsep ini merupakan dasar dalam ilmu tanah
yang dikemukakan oleh Dokuchaiev seorang ahli ilmu tanah
Rusia. Pedology (pedo; gumpal tanah atau pedon; tubuh
tanah) lebih menekankan pembahasan pada :
a. Asal mula dan pembentukan tanah yang
tercakup dalam genesis tanah.
b. Nama-nama, sistematik, sifat kemampuan, dan
penyebaran berbagai jenis tanah yang tercakup dalam klasifikasi tanah
dan pemetaan tanah.
Konsep Edhapology
Konsep ini permata kali dikemukakan oleh Dr.
H. L. Jones dari Cornell
University Inggris. Edhapology (Edhapon;bahan tanah yang
subur) lebih menekankan pada penggunaan tanah dalam bidang pertanian,
sehingga segala penyelidikan tanah dilakukan hanya untuk mengetahui
hubungan antara tanah dengan tanaman tingkat tinggi dengan tujuan untuk
mendapatkan produksi pertanian se-ekonomis mungkin. Dalam ilmu
geografi tanah, konsep ini dijadikan sebagai konsep pendukung untuk
melengkapi konsep pedology. Selain
Edhapology, ilmu pendukung pedology sebagai konsep dasar ilmu geografi tanah adalah bagian-bagian dari ilmu
pengetahuan terapan, ilmu pengetahuan alam dasar, ilmu pengetahuan benda hidup, dan
benda mati.
Sumber :
Sartohadi,
Junun, Indah Sari Dewi, Nur, Jamulya. 2012. Pengantar Geografi Tanah. Pustaka
Pelajar.
http://maure-1421.blogspot.com/2009/06/geografi-tanah.html
http://pojokuya.blogspot.com/2011/02/ruang-lingkup-geografi.html
http://cerberusweb.wordpress.com/2012/08/14/geografi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar